Cicilan kredit; berangsur(-angsur) v 1 berantara, berdikitdikit (cak), beroncet-roncet, bertahap, lamakelamaan, lama-lama, lambat-laun, perlahan- la FASE Tingkatan masa perubahan/perkembangan
SelT atau limfosit T matang di dalam timus. Timus berkurang seiring bertambahnya usia melalui proses yang disebut involusi. Proses ini telah diamati pada banyak vertebrata. Proses ini dimulai pada masa pubertas, pada usia paruh baya, timus berubah dari organ limfoid primer menjadi jaringan lemak. Jadi, jawaban yang benar adalah pilihan B.
Cicilan kredit; berangsur(-angsur) v 1 berantara, berdikitdikit (cak), beroncet-roncet, bertahap, lamakelamaan, lama-lama, lambat-laun, perlahan- la RONGRONG, MERONGRONG 1 makan sedikitsedikit, secara terus-menerus; 2 ki selalu mengganggu (menyusahkan dsb); merusakkan secara berangsur-angsur atau dengan diam-diam); me
cash. NilaiJawabanSoal/Petunjuk EVOLUSI Perubahan dalam waktu lama secara perlahan dan bertahap KRESENDO Penambahan volume suara musik secara bertahap, makin lama makin keras LAMA-LAMA Berangsur-angsur, berantara, berdikit-dikit, bertahap, lama-kelamaan, lambat-laun, perlahan-lahan, sedikit demi sedikit; LAMBAT-LAUN Berangsur-angsur, berantara, berdikit-dikit, bertahap, lama-kelamaan, lama-lama, perlahan-lahan, sedikit demi sedi-kit; AMORTISASI Pengurangan nilai aktiva tidak berwujud seperti merek dagang, hak cipta, dll secara bertahap DEGRADASI Pengurangan derajat, pangkat, kedudukan; Kim penguraian atau perubahan menjadi senyawa yang lebih sederhana secara bertahap; DURASI Lama waktu AWET Waktu lama SEKULER Astron berlangsung lama sekali tt proses, perubahan, demikian lambat sehingga tidak mempunyai efek yang cukup besar untuk dicatat dalam waktu ratusan tahun ANGSURAN Cicilan, kredit; berangsur-angsur v 1 berantara, berdikitdikit cak, beroncet-roncet, bertahap, lamakelamaan, lama-lama, lambat-laun, perlahan- la... LAMBAT 1 perlahan-lahan gerakan, jalannya, dsb; tidak cepat karena kakinya skit la - jalannya; 2 makan waktu banyak; tidak lekas biar - asal selamat; ... PEMBETULAN Proses, cara, perbuatan membetulkan ~ ruang kelas dilakukan pd waktu libur sekolah; kebetulan 1 adv tidak dengan sengaja terjadi bertemu, tertangka... AKTIVA Dag harta kekayaan, baik yang berupa uang atau kekayaan lain yang dapat dinilai dengan uang maupun kekayaan yang tidak berwujud secara nyata sepert... SINDIKAT 1 gabungan beberapa perusahaan dalam suatu bidang usaha; 2 perhimpunan beberapa orang bermodal untuk mendirikan perusahaan besar; 3 organisasi yang m... PANJANG 1 berjarak jauh dari ujung ke ujung; 2 lama waktu; 3 jarak -langkah singkat permintaan, pb sampai ajalnya; hendak - terlalu, patah, pb yang suka ... MENGGERAKKAN ...h yang tetap, sepanjang garis lurus; - nisbi Fis perubahan yang terus-menerus terjadi pd posisi sebuah benda thd benda kedua atau terhadap suatu titi... FASE 1 tingkatan masa pd perubahan, perkembangan, dsb; 2 Mat selang waktu yang merupakan bagian dari suatu periode yang telah dilewati oleh gerakan period... ANUITAS Kumpulan pembayaran secara periodik yang dilakukan pd periode tertentu - abadi anuitas yang pembayarannya selalu kontinu; - biasa anuitas yang pemb... DANA 1 uang yang disediakan untuk suatu keperluan; 2 kl pemberian; hadiah; Mat aset lain yang dapat diuangkan dengan segera dan siap dipakai - asuransi d... FREKUENSI ...gahertz; disingkat rf; - relaksasi Kim banyaknya perubahan yang dicapai oleh suatu sistem dalam waktu satu detik; lihat lebih lanjut waktu relaksasi;... MAKAN 1 memasukkan sesuatu nasi dsb ke dalam mulut, kemudian mengunyah dan menelannya mereka - makan pagi sebelum berangkat; 2 ki rezeki; mencari -; 3... SISTEM ...n pola permainan kesebelasan itu banyak mengalami perubahan; - alam cara sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam berdasarkan banyak atau sediki... UMUR Lama waktu hidup REFORMASI Perubahan secara drastis untuk perbaikan politik dalam masyarakat PROGRESIF Berkembang secara bertahap
Al-qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad tidak sekaligus semuanya. Akan tetapi diturunkan secara bertahap atau secara berangsur-angsur. Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat advertizing-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Surah-surah dalam Al-Qur’an terbagi atas surah-surah makkiyah dan madaniyah tergantung pada tempat dan waktu penurunan surah tersebut Mekkah atau Madinah, sebelum atau sesudah hijrah. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril, tidak secara sekaligus melainkan turun sesuai dengan kebutuhan. Bahkan sering wahyu turun karena untuk menjawab pertanyaan para sahabat maupun pertanyaan orang kafir yang dilontarkan kepada Nabi Saw atau untuk membenarkan tindakan Nabi Saw. Di samping itu banyak pula ayat atau surat yang diturunkan tanpa melalui latar belakang pertanyaan atau kejadian tertentu. Dalam satu riwayat Al-Qur’an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari, yang dimulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi Saw yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai v dan yang terakhir turun pada 9 Zulhijjah disaat Nabi Saw melaksanakan haji Wada’ pada tahun 63 tahun kelahiran Nabi Saw atau tahun 10 H. yaitu surah Al-Maidah ayat 3. Adapun alasan Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sebagai berikut, ane. Untuk Menguatkan atau Meneguhkan Hati Rasulullah Saw. Ketika menyampaikan dakwah, Nabi kerapkali berhadapan dengan para penentang. Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan dorongan dakwah. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah, وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلً “Berkatalah orang-orang yang kafir “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil teratur dan benar.” QS. al-Furqan 32 Wahyu turun kepada Rasulullah Saw dari waktu kewaktu sehingga dapat meneguhkan hatinya atas dasar kebenaran dan memperkuat kemauannya untuk tetap melangkahkan kaki dijalan dakwah tanpa menghiraukan perlakuan jahil yang dihadapinya dari masyarakatnya sendiri, karena yang demikian itu hanyalah kabut dimusim panas yang segera akan berakhir. 2. Menentang dan Melemahkan para Penentang al-Qur’an. Nabi Saw seringkali berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang dilontarkan orang-orang musyrik dengan tujuan melemahkan Nabi. Maka, turunnya wahyu yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu, bahkan menentang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan al-Qur’an. Dan ketika mereka tidak mampu memenuhi tantangan itu, hal itu sekaligus merupakan salah satu mu`jizat al-Qur’an. Mereka juga sering menyampaikan kepadanya hal-hal batil yang tak masuk akal, seperti menanyakan tentang hari kiamat يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ ا “Mereka menanyakan kepadamu tentang hari kiamat. “Bilakah terjadinya?” 187. 3. Untuk Mempermudah Hafalan dan Pemahaman Terhadap Al-Qur’an. Al-Quran di turun ditengah-tengah masyarakat Arab, yang tidak pandai membaca dan menulis, catatan mereka adalah daya hafalan dan daya ingatan. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang tata cara penulisan dan pembukuan yang dapat memungkinkan mereka menuliskan dan membukukannya, kemudian menghafal an memahaminya. 4. Menyesuaikan dengan Peristiwa-peristiwa dalam Penetapan Hukum. Al-Qur’an diturunkan mengikuti setiap kejadian dan melakukan pentahapan dalam penetapan aqidah yang benar, hukum-hukum syari`at, dan akhlak mulia. Hikmah ini diisyaratkan oleh firman Allah, وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلً “Dan Al Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” QS. al-Isra’ 106. 5. Bukti yang Pasti Bahwa Al-Quran Al-Karim Diturunkan dari sisi Allah Swt yang Maha Bijaksana dan Maha Tahu. Al-Qur`an yang turun secara berangsur kepada Rasulullah Saw dalam waktu lebih dari 22 tahun ayat-ayatnya turun dalam selang waktu tertentu, dan selama ini orang membacanya dan mengkajinya surah demi surah. Ketika ia melihat rangkaiannya begitu padat, tersusun cermat sekali dengan makna yang saling bertaut, dengan gaya yang begitu kuat, serta ayat demi ayat dan surah demi surah saling terjalin bagaikkan untaian mutiara yang indah yang belum ada bandingannya dalam perkataan manusia الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍا “Alif laam raa, suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,” QS. Hud ane. Seandainya Qur`an ini perkataan manusia yang disampaikan dalam berbagai situasi, peristiwa dan kejadian, tentulah didalamnya terjadi ketidak serasian dan saling bertentangan satu dengan yang lainnya, serta sulit terjadi keseimbangan. أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an? Kalau kiranya Al Qur`an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”QS. an-Nisa’ 82.
Sebetulnya manusia sebagai salah satu objek ilmu pengetahuan telah dibicarakan dari sejak munculnya filsafat dan ilmu. Hingga kini dan pada masa mendatang, kita seakan tidak pernah kehabisan materi atau problematika mengenai manusia. Akan tetapi pada setiap pembahasan tersebut manusia seakan tidak pernah menjadi pemeran utama dalam drama-drama yang terjadi pada pencarian hakikat atau suatu kebenaran akan berbagai misteri yang disimpan oleh alam ini. Dengan kata lain, manusia telah banyak membicarakan dan meneliti mengenai berbagai objek, fenomena dan peristiwa di sekitarnya secara khusus sebagai objek ilmu pengetahuan yang spesifik. Akan tetapi dirinya sendiri seakan luput dari pandangan ilmu pengetahuan secara eksklusif. Fenomena tersebut baru benar-benar dapat dikatakan telah berhenti ketika psikologi dan penggolongan humaniora ilmu pengetahuan mengenai manusia dicetuskan oleh para cendekia. Telaahan tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau mempelajarinya. Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia sebagai objek garapan ilmu pengetahuan. Fenomena akan ketertarikan penelitian terhadap manusia juga terjadi pada bidang psikologi, khususnya psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan adalah cabang dari disiplin psikologi yang memfokuskan studi pada perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari konsepsi hingga menjelang kematiannya Ajhuri, 2019, hlm. 41. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan proses pertumbuhan, perubahan, dan kematangan individu. Individu yang dimaksud dapat berupa pasien, peserta didik, maupun masyarakat pada umumnya. Hal tersebut karena psikologi perkembangan diterapkan langsung oleh para tenaga medis maupun tenaga pendidik untuk memastikan perkembangan pasien maupun peserta didiknya berjalan dengan baik. Dalam mengeksplorasi psikologi perkembangan, mengeksplorasi hakikat perkembangan itu sendiri amatlah penting. Misalnya, hal kecil seperti makna perkembangan yang seakan hanya membicarakan sesuatu yang tumbuh dan naik saja akan membatasi Horison kita dalam menyelidiki fenomena psikologi perkembangan. Perkembangan adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat pertumbuhan, perubahan menjadi lebih buruk penurunan dan dapat pula bersinggungan dengan kematangan seseorang. Untuk mencari hakikat perkembangan, maka tiap-tiap definisi perkembangan, pertumbuhan, kematangan, dan perubahan haruslah diselidiki satu-persatu seperti yang akan dipaparkan di bawah ini. Perkembangan Menurut Chaplin 2002 dalam Ajhuri, 2019, hlm. 42 pengertian perkembangan terdiri atas perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kematangan, kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. Sementara itu menurut Monks, dkk dalam Ajhuri, 2019, hlm. 42 pengertian perkembangan merujuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Selanjutnya menurut Hawadi 2001 dalam Ajhuri, 2019, hlm. 42 perkembangan secara luas dapat diartikan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Simpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian perkembangan menurut para ahli di atas adalah bahwa perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar. Pada hakikatnya, perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/ tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian Deswita, 2015, hlm. 8-9 dalam Ajhuri, 2019, hlm. 43. Pertumbuhan Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan Growth sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. Chaplin 2002 dalam Ajhuri, 2019, hlm. 44 mengartikan pertumbuhan sebagai suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan. Sementara itu menurut Sinolungan dalam Ajhuri, 2019, pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang merujuk pada hal yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Thonthowi 1993 dalam Ajuri, 2019, hlm. 44 mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran size sebagai akibat dari adaanya perbanyakan multiplication sel-sel. Dapat diketahui bahwa definisi pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan sebagainya Ajhuri, 2019, hlm. 44. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya. Kematangan Kematangan dalam bahasa inggris disebut dengan maturation, lawannya adalah immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan, kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi yang merujuk pada keranuman atau kemasakan. Selanjutnya istilah ini diambil untuk digunakan dalam perkembangan individu karena dipandang terdapat beberapa persesuaian. Chaplin dalam Ajhuri, 2019, hlm. 45 mengartikan kematangan maturation sebagai perkembangan, proses mencapai kemasakan/usia masak, dan proses perkembangan, yang dianggapp berasal dari keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies jenis, rumpun. Dapat disimpulkan bahwa kematangan adalah suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Meskipun demikian, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu. Misalnya matang sebagai anak, matang sebagai remaja, atau matang sebagai orang dewasa. Perubahan Perkembangan mengandung perubahan-perubahan akan tetapi bukan berarti setiap perubahan bermakna perkembangan. Perubahan-perubahan itu tidak pula mempengaruhi proses perkembangan seseorang dengan cara yang sama. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi diri” merupakan faktor yang sangat penting. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk mencapai potensi maksimal dan meraih sesuatu yang bermakna bagi seseorang passion. Tujuan ini dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikis. Bagaimana manusia mengungkapkan dorongan ini, sangat bergantung pada kemampuan-kemampuan bawaan dan latihan yang diperoleh, tidak hanya selama masa anak-anak, tetapi juga saat usianya meningkat dan sampai pada saat ia menjumpai tekanan-tekanan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan harapan-harapan masyarakat Ajhuri, 2019, hlm. 46. Prinsip Perkembangan Selain hakikatnya sendiri, terdapat pula asas-asas atau generalisasi umum yang akan menyelubungi psikologi perkembangan. Setiap gerak-gerik akan penelitian yang kita lakukan mau tidak mau akan diayomi oleh prinsip-prinsip umum tersebut. Penting juga bagi kita untuk sepenuhnya menyadari bahwa prinsip-prinsip ini akan memengaruhi pendekatan psikologi perkembangan yang akan kita terapkan baik pada bidang psikologi secara umum, maupun bidang kesehatan, dan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip perkembangan tersebut adalah sebagai berikut. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi semua aspek. Perkembangan aspek-aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedang aspek yang lainnya tersembunyi. Setiap individu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seseorang mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedangkan kemampuan lainnya kurang dan perkembangannya lambat, walaupun individu pada umumnya berada pada situasi sedang berkembang. Pada aspek lain, kualitas dan kecepatan perkembangannya lain pula. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan suatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit, tetapi dalam situasi-situasi tertentu dapat juga terjadi lompatan-lompatan atau bahkan kemacetan. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke arah yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati dengan cepat atau sangat lambat. Sampai pada batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya. Pada saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu, perkembangan pria dan wanita berbeda Ajhuri, 2019, hlm. 46-48. Referensi Ajhuri, 2019. Psikologi perkembangan pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Yogyakarta Penebar Media Pustaka.
perkembangan yang berangsur angsur lambat dan bertahap disebut